Radio Indah Siar 91.8FM Cirebon Berita,Reportase Menyenangkan Bocah di Pengungsian dan Kuesioner Kesehatan Jiwa

Menyenangkan Bocah di Pengungsian dan Kuesioner Kesehatan Jiwa

Menyenangkan Bocah di Pengungsian dan Kuesioner Kesehatan Jiwa post thumbnail image

PENDAFTARAN. Petugas mendata warga yang hendak berobat dan membagikan kuisioner kesehatan jiwa di mushola Al Barokah, Kampung Gintung, Kabupaten Cianjur, Ahad (11/12/2022).

PENDULUM bola. Mainan itu jadi rebutan. Yang kebagian tersenyum bahagia. Yang kehabisan menangis keras. Dadakan kami tambah stok. Agar lebih banyak yang dapat.

Tik tok tik tok tik tok… Dua bola beradu saat digoyangkan. Senang bukan kepalang mereka memainkannya. Melupakan sejenak rumah yang hancur. Sekolah yang lebur. Hingga kakek-nenek masuk kubur.

Tim coba menggembirakan anak-anak di pengungsian. Eits, jangan salah. Sebelum menerima hadiah pendulum bola, mobil-mobilan, dan lainnya, anak-anak itu diminta membaca hafalan Alqur’an surat pendek.

Walhamdulillah, mereka semangat membaca ayat demi ayat. Tidak sedikit yang bagus bacaannya. Tim merespons bocah-bocah yang merdu bacaannya, “Masuk pondok nanti ya, masuk pondok…”

Anak-anak itu menjawab sekadarnya, sambil terkekeh malu-malu.

Pembagian mainan di atas merupakan selingan, saat relawan ahlussunnah dan personel Forum Kesehatan Ahlussunnah (Fokas) mengadakan pengobatan gratis di titik pengungsian RW 08 Kampung Gintung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Ahad (11/12/2022).

Selain pemeriksaan kesehatan anak oleh dokter Adhitya Putra Pratama SpA, dilakukan pula pembagian kuesioner khusus layanan kesehatan jiwa oleh dokter Kalih Akbari Muslim SpKJ.

“Kami siapkan seratus lembar kuesisoner untuk yang berusia mulai 18 tahun,” kata dokter Kalih.

Dia menjelaskan kuesioner berisi 29 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya atau tidak. Bertujuan mendeteksi awal gangguan kesehatan jiwa bagi warga yang tinggal di pengungsian.

Menurut dokter Kalih, secara psikis bagi tiap individu tentu ada perbedaan antara tinggal di rumah sendiri dalam situasi normal, dengan sekarang di pengungsian. Hasil kuesioner yang dibagikan, bisa memberi gambaran kondisi kesehatan jiwa seseorang.

“Kenapa tidak bisa tidur. Jadi suka marah. Sering melamun. Ini di antara perubahan awal seseorang yang memerlukan konsultasi kesehatan jiwa. Di lokasi bencana, hal demikian lumrah terjadi,” paparnya.

Warga yang memeriksakan kesehatan hari itu, langsung mendapat obat yang dibutuhkan. Kepedulian elemen masyarakat dari luar Cianjur, sangat membantu mereka yang terdampak bencana. Pemberian logistik makanan sampai layanan kesehatan, Insyaallah dapat meringankan kesulitan yang ada.

Semoga anak-anak yang kehilangan orang tuanya, sanak saudara, dan harta benda, Allah jaga mereka agar menjadi muslim yang kuat, sabar serta ridha atas setiap takdir-Nya. Hanya kepada Allah kita memohon keselamatan. (abu ali)

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post