Panggilan Darurat Cirebon Siaga 112

Panggilan Darurat Cirebon Siaga 112 post thumbnail image

BALAI KOTA: Di atas ruang kerja Wali Kota Cirebon ini, tangga kanan dan kiri menuju ruang Command Center, pusat kendali informasi 112. (Foto: dok. pribadi)

PEMERINTAH daerah memberi kemudahan. Akses layanan darurat bagi masyarakat. Cepat terhubung dan responsif. Alhamdulillah, ini salah satu bentuk kepedulian penguasa atas rakyatnya.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa SAP, antusias saat menceritakan 112. Nomor panggilan darurat, bebas pulsa, yang bisa dihubungi semua operator seluler maupun telepon rumah.

“Ini nomor kedaruratan. Bisa untuk kebutuhan medis, kebakaran, keamanan, kecelakaan dan bencana,” katanya kepada perwakilan radio Indah Siar 91.8 FM, ketika berkunjung ke kantornya, Selasa (26/7/2022).

Ma’ruf menjelaskan layanan 112 aktif sejak 2018. Terintegrasi dengan perangkat daerah dan instansi terkait. Seperti DKIS, PSC 119 (ambulans siaga), Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Kantor Penanggulangan Bencana serta Polres Cirebon Kota.

“Akses 112 berlaku di wilayah Kota Cirebon. Ada kalanya kami juga membantu warga Kabupaten Cirebon di perbatasan. Semisal di Tuparev dan Kedawung,” tuturnya.

Pusat kendali laporan informasi yang masuk ke 112 ada di ruang Command Center, Balai Kota Cirebon. Dalam sebuah kesempatan, penulis pernah berbincang dengan operator di sana.

BEBAS PULSA: Layanan darurat 112.

Petugas 112 mengungkapkan selama ini laporan yang masuk bermacam-macam. Ada tawuran, pohon tumbang, kucing tercebur sumur, hingga lampu merah mati.

Sehari mereka bertugas selama tujuh jam. Satu shift terdiri dari tiga personel; dua wanita, satu pria. Pagi hari tugas dimulai pukul 07.00 sampai 14.00 WIB. “Total petugas kami ada 12 orang. Dibagi dalam empat tim,” katanya.

Apakah pernah menerima prank call? “Pernah.”

Biasanya informasi kebakaran. Tapi, karena sifatnya laporan ke 112 itu diterima dan diteruskan ke instansi terkait. Petugas 112 tidak bisa menerka. Ini benar atau bohong.

“Pernah dapat prank call (telepon ngerjain). Dan laporanya serius, kaya beneran gitu,” ujarnya.

Dia meneruskan ke Pemadam Kebakaran. Berangkatlah mobil pemadam kebakaran bersama personel lengkap. Sirine meraung-raung. Memecah jalanan siang yang ramai. Masyarakat dibuat penasaran. Ada kebakaran besar di mana?

“Eh, ga taunya bohong,” katanya sambil tersenyum getir.

Menurut petugas 112, terkadang mereka dikomplain instansi terkait. Bila terjadi hal demikian. “Tapi, ya sudahlah, mau gimana lagi. Kami hanya menerima laporan dan menyampaikan ulang permintaan yang masuk,” tutupnya seraya menghela napas, meminta permakluman pihak lain. (abu ali)

Baca juga:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post